Menyiram air di atas kuburan

TANYA : Bolehkah menyiram air di atas kuburan ?

JAWAB : Di riwayatkan " sesungguhnya nabi SAW telah menyiram air atas kubur anaknya, bernama ibrahim dan ia taruh atasnya batu-batu kerikil " (R, Syafii)

          Kemudian ada riwayat lagi yaitu " telah berkata jabier : disiram satu siraman dengan air atas kubur nabi itu, Bilal bin rabah " (R, Baihaqie)

          Ada satu lagi riwayat yang berhubungan dengan siraman air di atas kubur, kata sa'ied bin manshur, bahwa siraman air diatas kubur itu berlaku pada zaman nabi SAW. sungguhpun riwayat-riwayat siram air diatas kuburan itu ada sedikit lemah, tetapi dikuatkan oleh riwayat Sa'ied bin manshur tadi, dan juga tidak berlawanan dengan salah satu ayat atau hadist.

          Lantaran itu tidak boleh kita salahkan orang yang tidak berbuat dan tidak boleh kita larang orang yang berbuat. ada orang pandang bahwa siran air di atas kubur itu ialah lantaran di madinah tanahnya kering dan di siram air supaya tidak berdebu.

          Perkara itu kalau kita fikirkan memang bisa jadi, lantaran tidak ada satu pun keperluan buat menyiram kubur anaknya Rasulullah yang kecil dan kubur Rasulullah itu melainkan buat menahan debu.

Baca Selengkapnya »»  

10 Gangguan syaitan ketika Shalat

1. Was-was saat melakukan Takbiratul Ihram.
Saat mulai membaca takbiratul ihram "Allahu Akbar", ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah. Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir. Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku'.

Ibnul Qayyim berkata: "Termasuk tipu daya syaitan yang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam solat". Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak tenteram.


2. Tidak konsentrasi saat membaca bacaan Shalat.
Sahabat Rasulullah SAW iaitu 'Utsman bin Abil 'Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan telah hadir dalam solatku dan membuat bacaanku salah dan rancau". 

Rasulullah SAW menjawab, "Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah SWT. Akupun melakukan hal itu dan Allah SWT menghilangkan gangguan itu dariku"
(HR. Muslim)


3. Lupa jumlah rakaat yang telah dikerjakan.
Abu Hurairah r.a berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat, syaitan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam"
(HR Bukhari dan Muslim)


4. Hadirnya pikiran yang memalingkan konsentrasi.
Abu Hurairah r.a berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "Apabila dikumandangkan azan solat, syaitan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi.

Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang solat seraya berkata kepadanya: "Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!", sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia solat"
(HR Bukhari)


5. Tergesa-gesa untuk menyelesaikan Shalat.
Ibnul Qayyim berkata: "Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syaitan, kerana tergesa-gesa adalah sifat gelabah dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berprilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul kerana dua perilaku buruk, iaitu sembrono dan buru-buru sebelum waktunya".

Tentu saja bila solat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya - asal mengerjakan solat, asal selesai, jadi!. Tidak ada ketenangan atau thu-ma'ninah.

Pada zaman Rasulullah SAW ada orang solat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah SAW memerintahkannya untuk mengulanginya lagi kerana solat yang telah ia kerjakan belum sah.

Rasulullah SAW bersabda kepadanya: "Apabila kamu solat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur'an yang mudah bagimu, lalu ruku'lah sampai kamu benar-benar ruku' (thuma'ninah), lalu bangkitlah dari ruku' sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma'ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat solatmu"
(HR Bukhari dan Muslim)


6. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu.
Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat. "Jangan bermain kerikil ketika solat kerana perbuatan tersebut berasal dari syaitan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah SAW". 

Orang tersebut bertanya: "Apa yang dilakukannya?" Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. "Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah SAW", kata Ibnu Umar.
(HR Tirmidzi)


7. Menengok kekanan atau kekiri ketika Shalat.
Dengan sedar atau tidak, seseorang yang sedang solat memandang ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syaitan penggoda. Kerana itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Iaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syaitan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a, ia berkata: "Saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukum menengok ketika solat". Rasulullah SAW menjawab, "Itu adalah curian syaitan atas solat seorang hamba".
(HR Bukhari)


8. Menguap dan mengantuk.
Rasulullah SAW bersabda: "Menguap ketika solat itu dari syaitan. Kerana itu bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin"
(HR Thabrani).

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, "Adapun menguap itu datangnya dari syaitan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha... bererti syaitan tertawa dalam mulutnya"
(HR Bukhari dan Muslim)


9. Bersin berulang kali saat shalat.
Syaitan ingin mengganggu kekusyukkan solat dengan bersin, sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas'ud: "Menguap dan bersin dalam solat itu dari syaitan"
(Riwayat Thabrani).

Ibnu Hajar menghuraikan pernyataan Ibnu Mas'ud, "Bersin yang tidak disenangi Allah SWT adalah yang terjadi dalam solat, sedangkan bersin di luar solat itu tetap disenangi Allah SWT. Hal itu tidak lain kerana syetan memang ingin mengganggu solat seseorang dengan berbagai cara".


10. Terasa ingin buang angin atau buang air.
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya"
(HR Muslim)


Mungkin ada lebih dari sepuluh, tapi setidaknya 10 hal itulah yang sering kita lakukan ketika melakukan Shalat ..
Baca Selengkapnya »»  

Tokok atau Beduk

TANYA : Tokok atau beduk dan tabuh yang dipakai di surau-surau untuk menghimpun orang berjamaah, kemudian di panggil lagi dengan azan, apakah hukumnya ?

JAWAB : Tokok atau beduk dan tabuh mengumpulkan orang berjamaah itu, sudah tentu tidak ada di kerjakan oleh nabi dan sahabat-sahabat nya, malah sahabat-sahabat telah mengajukan beberapa macam cara panggilan untuk mengumpulkan orang-orang untuk berjamaah, tetapi sekalian itu tolak oleh nabi.
  
       Oleh sebab nabi telah menolak sekalian macam cara panggilan, kecuali adzan, maka sewajibnya kita juga tolak sekalian macam panggilan selain dari adzan. 

         Bacalah riwayat ini : Orang-orang islam di waktu sampai di madinah selalu berkumpul menunggu-nunggu shalat, tetapi tidak ada siapapun yang menyeru kepada shalat, lantaran itu pada suatu hari mereka berkata-kata dari hal itu, ada yang bilang : gunakanlah naqus (tokok) seperti naqus kaum nasrani dan ada pula yang berkata : gunakanlah terompet seperti terompet kaum yahudi, maka Umar berkata : tidakkah baik kamu suruh seorang panggil (saja) buat shalat ? maka sabda Rasulullah : ,,,,Ya Bilal !! bangun dan panggil (orang-orang) buat shalat. (H.R. Bukhairi dan Muslim)

        Boleh jadi nanti ada orang berkata, bahwa pukul tokok atau beduk itu ada lebuh terdengar kepada orang yang mau shalat. di negeri-negeri yang tidak pakai beduk atau lainnya itu ada lebih banyak orang shalat dari pada negeri-negeri yang pakai beduk.
Baca Selengkapnya »»  

Masalah Aurat Perempuan Saat Melahirkan

TANYA : Apa hukum seorang perempuan yang mau melahirkan diurus oleh seorang dokter laki-laku yang bukan mahromnya, sedang perempuan itu sudah terbuka sebagian auratnya di bagian bawah ?

JAWAB :  Berdasarkan firman Allah : ".......... Kabarkanlah kepada perempuan-perempuan islam, bahwa hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan hendaklah mereka pelihara kehormatan mereka, dan janganlah mereka menampakan badan mereka melainkan apa yang zhahir (saja). (Q.An-nur,31)

             Ayat itu menerangkan, bahwa perempuan-perempuan tidak boleh melihat kepada laki-laki, dan wajib mereka memelihara kehormatan diri mereka, dan tidak boleh mereka menampakan badan mereka melainkan apa yang biasa kelihatan, yaitu muka dan dua tangan sampai pergelangan tangan. begitu la difaham oleh ahli-ahli tafsir.

           Dari keterangan itu, dikecualikan waktu terpaksa karena firman Allah : " Barang siapa terpaksa (tetapi) tidak (ia) sengaja mau dan tidak (ia) melebihi batas, maka tidak ada dosa atasnya." (Q. Al-Baqarah,173)

                Sekarang perlu kita lihat keadaan perempuan yang mau melahirkan, dan perlu diatur dengan tertib :
  1. Perempuan itu patut diurus oleh suaminya sendiri, karena antara suami istri boleh dibilang tidak ada aurat.
  2. Kalau suaminya bukan dokter, boleh dicari seorang dokter perempuan, aurat siperempuan itu tidak boleh dibuka oleh dokter perempuan kalau tidak perlu.
  3. Kalau tidak ada dokter perempuan atau ada dokter perempuan, tetapi tidak sanggup lagi mengurus perempuan tersebut, maka bolehlah dipakai dokter laki-laki. aurat perempuan itu tidak boleh dibuka oleh dokter itu melainkan dimana perlu dan sekedar perlu saja.



Baca Selengkapnya »»  

Mimpi dan Impian


1. Dari Aisyah ra, dari Nabi saw, Beliau bersabda,"Tidaklah seorang hamba yang pada saat Allah mengembalikan ruhnya (sesudah tidur) kemudian mengucapkan Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai in qadiir melainkan pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan." (HR Ibnu Sunni)

2. Tidur itu tidak sia-sia, tetapi sesungguhnya yang sia-sia ialah orang yang tidak shalat hingga masuk pula waktu shalat yang lain (Riwayat muslim)

3. Dari Aisyah, "Sesungguhnya Nabi saw jika akan tidur, beliau merapatkan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya, lalu membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An- Naas. Sesudah itu beliau mengusap kedua tangannya ke badan, bermula kepala, wajah, lalu bagian depan badan. Demikian itu beliau lakukan 3x" (HR Bukhari).

4. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ... Rasulullah saw bertanya kepadaku: "Apa yang dilakukan tawananmu tadi malam?" Aku menjawab, "Ya Rasulullah, ia mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang katanya Allah akan memberi manfaat kepadaku. Oleh karena itu, aku membiarkannya." Rasulullah bertanya,"Kalimat apa itu?" Jawabku,"Ia berkata kepadaku, Apabila engkau hendak tidur, bacalah Ayat Kursi dari awala hingga akhir ayat... Dan dia melanjutkan, Engkau akan senantiasa dalam perlindungan Allah dan setan tidak akan mendekat sampai pagi, dan biasanya para sahabat sangat menginginkan kebaikan." Lalu Rasulullah saw bersabda,"Ketahuilah, sesungguhnya ia telah berkata benar kepadamu, meskipun dia itu pendusta. Tahukah kamu dengan siapa kamu berbicara selama tiga malam itu wahai Abu Hurairah?" Jawabku,"Tidak." Beliau bersabda,"Dia itu adalah setan." (HR Bukhari)

5. Dari Abu Mas'ud ra, ia berkata,"Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada malam hari, maka hal itu telah mencukupinya." (HR Bukhari)

Tidur Tertelungkup
1. Dari Ya'isy bin Tikhfah al-Ghifari radhiallahu 'anhuma, katanya: "Ayahku berkata: Pada suatu ketika saya berbaring dalam masjid atas perutku, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menggerak-gerakkan saya dengan kakinya, lalu berkata: "Sesungguhnya cara tidur yang sedemikian ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah." Ayahku berkata: "Kemudian saya melihat orang itu, tiba-tiba ia adalah Rasulullah s.a.w." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.


Mimpi & Impian

1. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Jikalau zaman sudah dekat - yakni dekat dengan datangnya hari kiamat, maka impian seseorang mu'min itu hampir tidak dusta dan impian seseorang mu'min itu adalah sebagian dari empat puluh enam bagian dari kenubuwatan." (Muttafaq 'alaih)

2. Dari Abu Hurairah r.a. puta, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bermimpi melihat saya dalam tidur, maka ia akan melihat saya di waktu jaga - yakni melek dan. ini ditakwilkan sewaktu di akhirat nanti - atau seolah-olah ia melihat saya di waktu jaga, karena syaitan itu tidak dapat menyerupakan dirinya dengan diriku," maksudnya tidak dapat menjelmakan diri seperti beliau s.a.w. itu." (Muttafaq 'alaih)

3. Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Jikalau seseorang di antara engkau semua bermimpi melihat sesuatu impian yang ia menyukainya maka hanyasanya impian itu adalah dari Allah Ta'ala. Maka dari itu hendaklah mengucapkan pujian kepada Allah atas impian tadi -yakni membaca Alhamdulillah -dan hendaklah memberitahukan impiannya itu - pada orang lain." Dalam suatu riwayat lain disebutkan: "Maka janganlah memberitahukan impiannya tersebut, kecuali kepada orang yang ia mencintainya. Tetapi jikalau bermimpi melihat impian yang selain demikian - yaitu impian buruk dan tidak disukai, maka hanyasanya impian tadi adalah dari syaitan. Oleh karena itu hendaklah ia memohonkan perlindungan kepada Allah daripada keburukannya-yakni membaca ta'awwudz - dan janganlah menyebut:nyebutkannya kepada orang lain, sebab sesungguhnya impian sedemikian itu tidak akan membahayakan dirinya." (Muttafaq 'alaih)
4. Dari Jabir r.a. dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: "Jikalau seseorang di antara engkau semua melihat impian yang ia tidak menyukainya, maka hendaklah ia berludah di sebelah kirinya tiga kali dan hendaklah pula ia memohonkan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan - yakni membaca ta'awwudz -sebanyak tiga kali dan lagi baiklah ia beralih dari sebelah yang ia tidur di atasnya tadi - yaknr kalau tadinya miring kiri hendaklah beralih ke kanan dan demikian pula sebaliknya." (Riwayat Muslim)  
Baca Selengkapnya »»  
 
Copyright © 2012 Al - Jazar |Designed by Indraez.VBS |Converted to blogger by X-atm092.VBS

Tambahan

Koreksi, kritik dan saran terhadap blog ini demi kesucian agama islam selalu kami nantikan untuk kami sampaikan kepada mereka yang berkompeten untuk menjawabnya.